Tuesday, October 28, 2014

Sistem Pendidikan di Indonesia

Kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa berhubungan dengan bagaimana SDM mengelola dan mengembangkan potensi yang ada secara optimal. Pendidikan merupakan suatu kunci untuk mencetak SDM yang berkualitas. Tanpa adanya SDM yang berkualitas, SDA yang ada di suatu Negara tersebut tidak dapat dimanfaatkan. Selama ini Finlandia dan Jerman dikenal dengan sistem pendidikan yang bermutu dengan teknik pengajaran yang efisien sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas. Kontras dengan keadaan sistem pendidikan di Indonesia, jauh dari kata berhasil secara kualitas untuk mencetak generasi yang lebih mempunyai daya saing global. Indonesia belum memiliki standar pengajaran atau kurikulum yang jelas sehingga materi yang diberikan masih belum matang. Terlebih dengan kegiatan belajar mengajar yang terus menerus dan rutinitas yang hanya itu-itu saja. KBM yang berlangsung pada sistem pendidikan Indonesia terlalu menekankan pada potensi akademik sehingga peserta didik tidak dapat mengasah kreativitas karena terus menerus belajar dalam bidang akademik.

Mengacu kepada bidang akademik, tenaga pengajar dalam dunia pendidikan di Indonesia juga kurang memiliki kualitas yang memadai. Tenaga pengajar saat ini terkadang hanya mementingkan bahwa menjadi guru itu adalah suatu pekerjaan bukan untuk memberi ilmu kepada murid sehingga beberapa tenaga pengajar tidak serius dalam mengajar dan hanya mementingkan upah atau gaji. Terlepas dari hal di atas, persepsi atau pandangan dari kebanyakan orang di Indonesia yaitu “Semakin banyak belajar maka akan semakin pintar dan akan sukses” padahal pelajaran bukanlah segalanya, yang lebih penting adalah bagaimana kita bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar. Bahkan orang yang sukses tidak selalu pintar dalam pelajara atau bidang akademik, banyak orang sukses karena orang itu mempunyai kemampuan sosial yang baik.


  Maka dari itu dibutuhkan suatu perubahan sistem pendidikan di Indonesia mulai dari cara belajar dan mengajar, tidak terlalu menekankan peserta didik untuk fokus terhadap bidang akademik, dan lain-lain.

Tuesday, October 7, 2014

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Masyarakat Indonesia

Indonesia adalah bangsa yang sedang menjalani masa pembangunan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi masa pembangunan di negara yang sedang berkembang ini. Salah satunya adalah karena perkembangan yang sangat pesat dari berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain yang pastinya sangat berpengaruh bagi kehidupan rutinitas masyarakat Indonesia dan juga akan menentukan mau menjadi seperti apa negeri ini nantinya. Pengaruh yang ditularkan oleh negara asing antara lain yaitu dari segi budaya, gaya hidup, dan masih banyak lagi. Hal- hal seperti ini sering kali dihadapi oleh remaja-remaja masa kini khususnya di daerah ibu kota Indonesia yaitu DKI Jakarta. Di kota metropolitan ini sudah banyak tercampur beragam budaya yang sudah tidak asing lagi di mata para remaja yaitu budaya barat.

Budaya barat mencerminkan suatu perilaku yang liberalis atau lebih mementingkan diri sendiri. Budaya barat juga mencerminkan gaya hidup yang terlalu mewah hingga terkesan konsumtif dan boros. Contohnya seperti membeli barang-barang buatan luar negeri yang harganya mahal hanya karena sebuah merek yang sudah terkenal padahal hal itu merupakan suatu pemborosan karna selama masih bisa membeli yang murah apalagi barang buatan dalam negeri kenapa harus membeli yang mahal. Moral bangsa saat ini sudah hancur oleh budaya asing seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bukan karena budayanya tapi karna rakyat Indonesia sendiri yang tidak bisa memilih mana budaya asing yang harus diterima dan harus dibuang.

Namun pengaruh budaya asing juga ada dampak positifnya bagi bangsa Indonesia yaitu antara lain :
  1. Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
  2. Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik. 

Biar bagamainapun bangsa ini tidak akan pernah luput dari kemajuan era globalisasi. Bagi saya sendiri hal-hal yang dirasakan saat menerima budaya asing seperti kadang merasa agak malas dalam mengerjakan suatu hal, ingin yang instan-instan saja dan banyak lagi. Namun yang saya paling senangi adalah budaya bangsa Jepang dengan ciri khasnya yaitu komik Jepang atau biasa disebut dengan manga. Saya sendiri banyak sekali mengoleksi komik-komik Jepang karna membaca komik itu lebih menyenangkan dari pada membaca novel yang hanya berisikan tulisan saja setiap lembarnya. Pesan terakhir dari saya, secinta-cintanya kita terhadap budaya asing tetap budaya dalam negeri yang harus kita lestarikan agar bangsa Indonesia mempunyai ciri khas supaya bisa memajukan negeri ini!